Selasa, 22 Februari 2011

http://signup.tvheaven.com/cgi-bin/path/signup/choose_domain?xt=1297849061&refcd=MWS_20040713_Banner_bar&verify=1298443361

http://echo.or.id/

RIZALDI

IKHWAH GAUL

RIZALDI

http://www.ucoz.com/register/

http://xcode.or.id/




agaimana cara menjadi hacker? Demikian pertanyaan

yang kerap diajukan kepada saya. Pertanyaan ini

memang singkat, tapi jawabannya bisa sangat panjang.

Berikut ini jawaban singkat saya.

Pertama-tama, untuk menjadi pakar di sebuah bidang

dibutuhkan waktu. Tidak bisa menjadi hacker dalam satu atau

dua minggu saja. Kalau menjadi script kiddies (yang hanya bisa

menjalankan program) sih bisa saja. Tapi, biasanya ini menjadi

bahan tertawaan. Sama halnya untuk menjadi seorang pemain

sepak bola yang jagoan, atau menjadi musisi yang andal,

dibutuhkan waktu untuk berlatih tahunan. Seperi halnya seorang

ibu yang hamil, dibutuhkan waktu sekitar 9 bulan sebelum

anaknya lahir. Bayi tidak bisa dipaksakan untuk lahir dalam

waktu 1 bulan tanpa menimbulkan masalah. Untuk itu,

dibutuhkan kesabaran untuk belajar, banyak membaca, berlatih,

dan praktik. Jangan terburu-buru. Sabar!

Yang kedua, perlu diperhatikan

masalah integritas. Menjadi

hacker bukanlah menjadi orang

yang senang merugikan dan

merusak milik orang lain. Yang itu

namanya cracker. Rugi dan

percuma untuk menjadi cracker.

Jika kita nakal dan merusak, maka orang lain tidak akan

memberikan kesempatan kepada kita untuk belajar, apalagi

untuk bekerja. (Apakah Anda akan mempercayai maling untuk

belajar di rumah Anda? Apalagi untuk bekerja?) Jadilah orang

yang jujur dan memiliki etos kerja yang tinggi. Khususnya di

bidang keamanan (security), integritas ini biasanya lebih

diutamakan ketimbang kemampuan (skill).

Buatlah “laboratorium” sendiri. Cara untuk melatih diri adalah

dengan menggunakan komputer sendiri (tidak perlu merusak

komputer orang lain). Harga komputer (bekas) sudah tidak

mahal lagi. Tidak usah pakai komputer yang hebat-hebat.

Komputer di rumah saya masih ada yang Pentium (I) 90MHz.

(Bahkan ketika saya mulai bermain dengan Linux, komputer

saya hanya sekadar 386 SX, 16MHz, 2MB RAM.) Jika perlu,

buat sebuah LAN yang paling tidak berisi dua komputer untuk

mempraktikkan konsep LAN. Untuk menghubungkan dua buah

komputer, tidak perlu pakai hub, cukup dengan menggunakan

kabel UTP yang di-cross.

Banyak-banyak bereksperimen di laboratorium ini. Contohnya,

coba rakit (compile) kernel Linux, jangan hanya sekadar

memasang (install) dari CD saja. Jika sudah berhasil, coba juga

untuk merakit program dari GNU, misalnya coba rakit paket C

compiler gcc. Dengan banyak merakit program dari source code,

kita menjadi terbiasa dengan dialek-dialek programming yang

sering digunakan oleh programmer atau hacker hebat.

Dalam sebuah komunitas biasanya ada bahasa tertentu yang

digunakan. Program atau tools yang ada biasanya menggunakan

bahasa C, oleh sebab itu coba kuasai bahasa C. Setelah itu,

kuasai juga shell (sh atau bash) script atau perl script karena

banyak tools yang bentuknya merupakan scripting. Bahasa-

bahasa pemrograman yang lain juga bagus untuk dipelajari, akan

tetapi C, sh, dan perl merupakan bahasa yang utama untuk

hacker.

Berguru kepada orang lain dapat

dilakukan secara fisik, yaitu

memang benar-benar datang

bertemu dan melihat cara dia

bekerja. Cara lain adalah dengan

mengamati hasil karya guru

tersebut dengan melihat source

code dari program atau tools yang dia buat. Lagi-lagi

kemampuan membaca sangat penting. Membaca source code

buatan orang lain pada mulanya memang tidak mudah. Namun

kalau sudah sering dan kebetulan source code itu dibuat dengan

baik karena disertai dengan komentar, maka membacanya lebih

mudah. Selain source code, tools tersebut seringkali disertai

dengan dokumentasi tentang konsep dan cara kerjanya. Baca

juga dokumentasi ini.

Bolak-balik di tulisan ini mengajak Anda untuk membaca.

Memang membaca merupakan salah satu cara utama untuk

meningkatkan ilmu. Saat ini sudah banyak buku komputer,

pemrograman, dan Internet. Sayangnya, buku-buku ini

kebanyakan untuk level pemula dan belum banyak yang terjun ke

topik yang lebih dalam karena mungkin tidak ada pasarnya. Saya

sarankan juga untuk belajar bahasa Inggris, karena suka tidak

suka informasi dan bacaan terbaru (ataupun bacaan yang klasik)

masih dalam bahasa Inggris. Yes?

Mau Jadi Hacker?

...hacker bukanlah menjadi

orang yang senang merugikan

dan merusak milik orang lain...

Budi Rahardjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar